You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Karyamukti
Desa Karyamukti

Kec. Pataruman, Kota BANJAR, Provinsi Jawa Barat

Selamat datang di webiste resmi Desa Karyamukti. Mohon maaf, website masih dalam tahap pengembangan.

Potensi Agrowisata: Pengembangan Tanaman Porang dan Talas Beneng di Desa Karyamukti

Administrator 05 Februari 2021 Dibaca 103 Kali
Potensi Agrowisata: Pengembangan Tanaman Porang dan Talas Beneng di Desa Karyamukti

Pada Kamis, 4 Februari 2021, Eva Yulia A.Md, Koordinator BPP Kecamatan Pataruman, dan Penyuluh Pertanian Desa Karyamukti, melakukan kunjungan ke lahan penanaman tanaman porang seluas 5 Ha dan talas beneng seluas 2,5 Ha di Desa Karyamukti. Desa ini berharap menjadi desa agrowisata dengan fokus pada porang dan talas beneng, yang sedang menjadi tren wisata berbasis pertanian.

Tanaman porang, dengan perawatan yang relatif mudah, dapat ditanam secara tumpangsari dengan tanaman lain, seperti talas beneng. Kementerian Pertanian telah menetapkan porang dan talas beneng sebagai komoditas unggul lokal dan komoditas ekspor. Pasar ekspor porang meliputi Jepang, Taiwan, Korea, China, dan beberapa negara Eropa. Sementara itu, tepung talas beneng dan daun talas beneng juga memasuki pasar ekspor Australia, Selandia Baru, dan India.

Di Kota Banjar, lahan yang tidak produktif dapat dimanfaatkan untuk menanam porang dan talas beneng. Keunggulan tanaman ini terletak pada ketidakbergantungan pada musim dan kemampuannya tumbuh di bawah naungan pohon. Di tengah pandemi Covid-19, budidaya porang dan talas beneng menjadi alternatif yang tepat untuk meningkatkan ekonomi petani, terutama di Kota Banjar. Meskipun sejumlah komoditas pertanian mengalami penurunan harga, harga porang dan talas beneng tetap tinggi karena tingginya permintaan pasar.

Dengan potensi pasar ekspor yang menjanjikan dan adaptabilitasnya terhadap kondisi ekonomi saat ini, pengembangan porang dan talas beneng di Desa Karyamukti dapat menjadi kunci untuk mengembangkan desa sebagai destinasi agrowisata yang menarik. Upaya ini tidak hanya memberikan peluang ekonomi bagi petani setempat tetapi juga dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi selama pandemi.